Perang Dagang AS-China Dongkrak Dolar, Emas Relatif Stabil
Thursday, May 23, 2019       14:59 WIB

Ipotnews - Harga emas stabil, Kamis siang, karena memanasnya ketegangan perdagangan China-AS mendongkrak dolar, sementara investor  bullion  mencari arah setelah risalah pertemuan The Fed menunjukkan suku bunga akan tetap tidak berubah.
Harga emas di pasar spot mendatar di posisi USD1.274,03 per ounce pada pukul 14.25 WIB, setelah jatuh ke level USD1.268,97 per ounce pada sesi Selasa, tingkat level terendah sejak 3 Mei, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (23/5).
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat tidak berubah di posisi USD1.274,20 per ounce.
"Efek jangka pendek dari konflik perdagangan AS-China mendorong indeks dolar AS lebih tinggi secara umum dan itu tidak membantu emas," kata Nicholas Frappell, General Manager ABC Bullion.
"Juga, selama pertengahan Mei, banyak aksi beli baru masuk ke  long position  di level yang lebih tinggi, dan sejak itu  open interest  terhadap CME menurun, yang menyiratkan beberapa dari aksi beli itu keluar dan berada dalam posisi defensif."
Gedung Putih mempertimbangkan sanksi seperti Huawei terhadap perusahaan  video surveillance  China, Hikvision, atas perlakuan negara itu terhadap minoritas Muslim Uighurnya, menurut narasumber, Rabu.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama naik 0,2 persen untuk melayang di dekat tertinggi satu bulan yang disentuh awal pekan ini.
Saham Asia berada di zona merah, Kamis, di tengah kekhawatiran atas perdagangan AS-China.
Sementara itu, risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan para pejabat menyetujui pendekatan sabar mereka saat ini guna menetapkan kebijakan moneter bisa bertahan "untuk beberapa waktu," sinyal lebih lanjut penyusun kebijakan melihat sedikit kebutuhan untuk mengubah suku di kedua arah.
"Komentar itu mengulangi pendekatan  wait and see  para petinggi The Fed di tengah ketidakpastian global dapat mendinginkan harapan penurunan suku bunga," kata Ilya Spivak, analis DailyFx.
"Itu tampaknya secara inheren mendukung dolar AS, dengan permintaan  safe-haven  (untuk dolar) bertindak sebagai akselerasi lebih lanjut."
Lemahnya minat investor terhadap  bullion  tercermin dalam kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, yang anjlok hampir tujuh persen sepanjang tahun ini. Kepemilikan SPDR melemah 0,1 persen menjadi 738,81 ton pada sesi Rabu.
Harga emas spot diperkirakan menguji support di posisi USD1.264 per ounce, penembusan di bawah ini bisa membuka jalan menuju level USD1.244 per ounce, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,2 persen menjadi USD14,42 per ounce, sementara palladium 0,1 persen lebih rendah menjadi USD1.313,50 per ounce.
Platinum naik 0,4 persen menjadi USD802,10 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 15 Februari, yakni USD792 per ounce, di awal sesi. (ef)

Sumber : Admin